Menulis dan Mendesimenasikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Dalam menulis laporan PTK perlu diperhatikan berbagai
ketentuan, seperti etika penulisan, penggunaan bahasa indonesia ragam tulis,
serta berbagai ketentuan teknis.
Etika penulisan mencangkup; kejujuran, keobjektifan dan
pengutipan. Ketiga aspek ini sangat berkaitan erat. Kejujuran menuntut
penulisjujur terhadap diri sendiri dan orang lain dengan cara mengungkapkan dan
menafsirkan data/informasi apa adanya tanpa dicampuri oleh kepentingan pribadi.
Keobjektifan menuntut penulis menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa
manipulasi, sehingga apa yang dibaca oleh pembaca memang benar adanya.
Pengutipan berkaitan dengan mengutib atau menggunakan pendapat orang lain dalam
tulisan. Dalam hal ini, penulis harus mencantumkan sumber kutipan dengan
mengikuti aturan yang berlaku.
Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis
memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat keterbacaan laporan
menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak mencangkup pilihan kata,
struktur kalimat, paragraf, dan ejaan. Kata yang digunakan dalam laporan
seyogyanya merupakan kata baku yang diketahui oleh umum, kalimat cukup luas
untuk memenuhi unsur-unsur kalimat sempurna, paragraf merupakan paparan buah
pikiran yang utuh, serta cara penulisan harus mengikuti aturan EYD.
Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang
mudah dibaca. Ketentuan ini mencangkup, sistem penomoran, cara mengutip, serta
huruf, spasi, dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan sistem digit atau
campuran angka dan huruf, asal digunakan secara konsisten. Cara mengutip harus
mengikuti aturan APA, sedang huruf yang digunakan adalah TNR atau Arial dengan
font zise 12, spasi 1,5 serta margin 4433.
Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai
pertemuan tatap muka seperti seminar, rapat kerja, kelompok kerja guru, di
samping melalui berbagai media, seperti majalah, jurnal atau buletin.
No comments:
Post a Comment