PELIBATAN ORANGTUA DAN MASYARAKAT DALAM PAUD BERKEBUTUHAN KHUSUS

PELIBATAN ORANGTUA DAN MASYARAKAT DALAM PAUD BERKEBUTUHAN KHUSUS
Memahami Hakikat dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus
               Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan/penyimpangan dalam proses perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Secara singkat masing-masing jenis kelainan dijelaskan sebagai berikut.
               1.            Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan penglihatan
               2.            Tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran
               3.            Tunadaksa  adalah anak yang mengalami kelainan anggota tubuh
               4.            Berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
               5.            Tunagrahita
               6.            Lamban Belajar
               7.            Anak yang mengalami kesulitan spesifik
               8.            Anak yang mengalami gangguan komunikasi
               9.            Tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku

Pelibatan Orangtua dan Masyarakat dalam Kegiatan Pengembangan Anak Berkebutuhan Khusus
               Partisipasi seseorang atau suatu kelompok masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan anak berkebutuhan khusus tergantung pada pengetahuan tentang pendidikan inklusi sehingga terlihat pada; 1. pengambilan keputusan terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif; reaksi terhadap pendidikan inklusif; 2. sikap terhadap pendidikan inklusif yaitu perasaan terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif; 3. tingkah laku yakni apa yang dilakukannya terhadap penyelenggaraan inklusif; dan keyakinan-keyakinan yang ada tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif tersebut; 4. Kebutuhan terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif.

               Sedangkan tingkat partisipasi  baik perseorangan maupun kelompok terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu; 1. Derajat keterlibatan, mulai dari sekedar mengetahui adanya suatu usaha sampai dengan ikut aktif menyumbangkan pikiran, tenaga, maupun materi. 2. Prakarsa keterlibatan, yang dapat dibedakan antara keterlibatan spontan, dengan persuasi, atau melalui paksaan. 3. Organisasi keterlibatan, yang dapat dibedakan menjadi keterlibatan perseorangan atau secara kelompok. 4. Sikap dalam keterlibatan, mulai dengan yang mendukung, setuju, sampai yang menentang.

No comments:

Post a Comment