Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini

     
Pengertian Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini
            Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, serta memberikan respons secara tepat terhadap suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain.
            Komponen inti kecerdasan interpersonal adalah kemampuan mencerna, bekerja sama, memperhatikan, menangkap perbedaan yang sangat halus perasaan dan keinginan orang lain, dan menangani secara efektif tanda interpersonal dengan tindakan prakmatis tertentu.
            Sistem neurologis kecerdasan interpersonal terletak di lobus frontalis, temporalis, dan sistem limbik.
            Kecerdasan interpersonal melibatkan indikator, kegiatan kelompok, peran dalam kelompok, perhatian, kepekaan menangkap isyarat interpersonal, berempati, mengorganisasi, mengenali dan membaca pikiran orang lain, serta kemampuan menjalin kontak.
            Pencapaian indikator interpersonal anak TPA masih pada tahap memberi perhatian, bermain bersama, dan berbicara pada teman sebaya. Sementara itu, anak KB dan TK sudah berani mengkomunikasikan masalahnya kepada orang lain, memiliki kemampuan menggunakan isyarat interpersonal, seperti sentuhan dan kontak mata, mengajari teman sebaya, menikmati kegiatan sosial, terdorong memimpin, dan berani bersosialisasi dengan orang baru.
     
Cara Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini
            Kecerdasan interpersonal pada anak dikembangkan melalui kegiatan bermain, bercakap-cakap, proyek, bercerita (bercerita, melanjutkan cerita), simulasi, teka-teki, dan permainan yang menggunakan imajinasi.
            Kepekaan empati dan simpati dirangsang permainan pilih siapa (permainan sosiogram), diberi apa, kalau aku jadi dia, apa maunya, mengunjungi korban bencana, berkunjung ke panti wreda, dan memberi bantuan pada teman.
            Kemampuan bekerja sama dirangsang dengan permainan mengangkat kardus besar, selang bambu, pasar-pasaran, dan kondektur-kondekturan.
            Berbagi rasa dapat dirangsang dengan kegiatan yang mengharuskan anak berinteraksi dengan dengan sesamanya. Kegiatan yang dimaksud antara lain, menceritakan pengalaman, menghibur teman, dan adil-tidak.
            Menjalin kontak dirangsang melalui kegiatan langsung dan kegiatan artifisial (dibuat), seperti memuji dan memberi salam.
            Kemampuan mengorganisasi teman dapat dirangsang dengan berbagai kegiatan proyek dan permainan jurit.
            Kemampuan menebak suasana hati orang lain dirangsang melalui kegiatan dan permainan, seperti hati senang hati kacau, tebak ekspresi, dan peragaan perasaan.

            Kemampuan memotivasi orang lain dapat dilakukan, antara lain, melalui permainan jadi suporter dan mendukung teman.

No comments:

Post a Comment