Pengertian Kecerdasan Eksistensial pada Anak Usia Dini
Kecerdasan eksistensial adalah
kemampuan menempatkan diri sendiri dalam jangkauan wilayah kosmos terjauh dan
ciri manusiawi yang paling eksistensial.
Komponen inti dari kecerdasan
eksistensial adalah kemampuan menempatkan diri sendiri mulai dari wilayah yang
tak terbatas hingga wilayah yang amat kecil, dan dalam ciri manusiawi yang
paling mendasar (makna hidup, makna kematian, keberadaan akhir dari dunia
jasmani dan psikologi, pengalaman batin), kemampuan merasakan hal-hal besar,
memimpikan, dan memikirkannya secara mendalam.
Howard Gardner tidak secara tegas
menunjukkan lokasi otak dari sistem neurologis kecerdasan eksistensial.
Kecerdasan eksistensial sangat sulit
dianalisis sebagai “keterampilan” atau komponen tertentu seperti kecerdasan
lain. Meskipun demikian, ada sepuluh indikator untuk mengidentifikasi
kecerdasan eksistensial.
Terdapat 6 indikator kecerdasan
eksistensial pada anak TK, 1 pada anak KB, dan belum ditemukan.
Cara Mengembangkan Kecerdasan Eksistensial pada Anak Usia Dini
Kecerdasan eksistensial pada anak
usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, meliputi bermain, menggambar
atau melukis, bercakap-cakap, berimajinasi, pembiasaan dan dialog, dan
pembimbingan.
Melatih kemampuan penempatan diri di
wilayah kosmos dilakukan dengan sendiri di alam terbuka dan bercakap-cakap;
melatih kepekaan memaknai hidup dilakukan dengan bercakap-cakap, tulis buku
harian, melihat film, dan cerita interaktif, membimbing anak memahami kematian
dilakukan dengan bercakap-cakap, memahami nilai ibadah dilakukan dengan
pembiasaan dan dialog, dan melatih pengalaman mendalam dilakukan dengan
menggambar, latihan diam, dan cerita interaktif.
No comments:
Post a Comment