Hakikat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)

     
 Pengertian dan Latar Belakang Kecerdasan Majemuk
            Kecerdasan dapat dilihat dari berbagai pendekatan, yakni pendekatan teori belajar, pendekatan teori neurobiologis, pendekatan teori psikometri, dan pendekatan teori perkembangan.
            Kecerdasan menurut Howard Gardner adalah kemampuan yang mempunyai tiga komponen yakni kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan permasalahan baru, dan menciptakan sesuatu.
            Berdasarkan konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) setiap anak memiliki 9 kecerdasan. Ada kecerdasan yang berkembang baik, cukup, dan kurang. Anak dapat mengembangkannya hingga ke tingkat memadai. Kecerdasan itu bekerja sama untuk mewujudkan kegiatan sehari-hari. Setiap anak memiliki berbagai cara untuk menunjukkan kecerdasannya.
            Kecerdasan dalam MI (kecerdasan majemuk) memiliki 8 bukti, yakni lokasinya di otak, bukti genius dan idiot savant, riwayat perkembangan dan kinerja ahli, bukti-bukti sejarah dan kenyataan logis evolusioner, dukungan temuan psikometri, dukungan riset psikologi, cara kerja yang teridentifikasi, dan sistem simbol.
            Karakteristik MI (kecerdasan majemuk) adalah setiap inteligensi berbeda, tetapi sederajat, dimiliki manusia dalam kadar tidak sama, terdapat banyak indikator dalam setiap kecerdasan, setiap kecerdasan saling bekerja sama, kecerdasan ditemukan di seluruh dunia, tahap alami dimulai dengan membuat pola dasar, kecerdasan diekspresikan melalui rentang pengejaran profesi dan hobi, kecerdasan mungkin berada pada kondisi “beresiko”.

Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) pada Anak Usia Dini
            Kecerdasan majemuk anak diidentifikasi melalui observasi terhadap perilaku, tindakan, kecenderungan bertindak, kepekaan anak terhadap sesuatu, kemampuan yang menonjol, reaksi spontan, sikap, dan kesenangan.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan verbal-linguistik anak adalah kesenangan dan kemampuan mereka berbicara, kemampuan melucu dan menangkap kelucuan, kesenangan menggunakan huruf, kecintaan terhadap buku, dan kemampuan baca tulis.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan logis-matematis anak adalah kesenangan tehadap angka-angka,kemampuan berpikir dan menggunakan logika, kesukaan bertanya, kecenderungan bersetrategi coba-ralat dan duga-uji,kecenderungan bermain konstruktif-pola-strategik, kecenderungan berpikir kategorial, serial, dan klasifikasi.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan visual-spasial anak adalah kemampuan memadukan warna, kesenangan membuat gambar, kemampuan memahami arah dan bentuk, dan kemampuan anak mencipta bentuk sederhana.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan musikal anak adalah kesenangan dan kemampuan dalam menghafal/mengikuti lagu dan bunyi, kepekaan menangkap nada-nada dan irama, kecenderungan musikal dalam berbicara dan kemerduan suara, kesenangan dan kemampuan memainkan alat musik, kemampuan mengenali berbagai jenis suara di sekitarnya.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan kinestetik anak adalah frekuensi gerak yang tinggi, kemampuan koordinasi tubuh, keluwesan dan kelenturan gerak lokomotor-nonlokomotor,kemampuan mengontrol dan mengatur tubuh, kecenderungan belajar dengan gerak dan sentuhan.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan interpersonal anak adalah kepekaan terhadap perasaan teman sebaya, kemampuan mengorganisasi teman sebaya, kemampuan memotivasi dan mendorong orang lain, keramahan sikap dan kemampuan bersosialisasi, kecenderungan bekerja sama dengan orang lain dan berbagi, kemampuan menengahi konflik.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan naturalis anak adalah kesenangan terhadap tumbuhan, sikap sayang terhadap hewan, kemampuan mengenali nama-nama/ jenis binatang dan tumbuhan, kesukaan dan keingintahuan terhadap dunia hewan atau tumbuhan, kepekaan terhadap ciri unsur alam, kesenangan terhadap alam.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan intrapersonal anak adalah kecenderungan pendiam, sikap dan kemauan yang kuat, sikap percaya diri, kecenderungan untuk bekerja sendiri dan mandiri, kemampuan mengekspresikan perasaan dan keinginan diri.
            Hal-hal yang perlu diobservasi untuk mengetahui kecerdasan eksistensial anak adalah kecenderungan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang hakikat sesuatu, kepekaan merasakan keberadaan diri, kemampuan menjabarkan penilaian dan reaksi terhadap sesuatu, reaksi anak yang relatif terkendali, keberanian menerima/memperjuangkan keyakinan.

Pentingnya Multiple Intelligences dalam Kegiatan Pengembangan pada Anak Usia Dini
            Konsep multiple intelligences membuat anak-anak dengan kecerdasan nonlinguistik dan matematis mendapat perhatian. Cap-cap negatif terhadap anak diterjemahkan ulang sebagai gaya atau kecenderungan belajar. MI mendorong perkembangan anak dalam berbagai aspeknya. Perkembangan kecerdasan ditentukan oleh crystallizing experience atau pengalaman yang terkristal dan pengalaman melumpuhkan atau paralyzing experience.
            Strategi stimulasi kecerdasan mengarahkan sekaligus mengkayakan kegiatan perkembangan anak. Pengembangan satu aspek dapat dirangsang secara integratif dari berbagai kecerdasan. Stimulasi kecerdasan memungkinkan anak memperoleh rangsang pengembangan secara lebih bervariasi, adil dan menantang.
            Stimulasi untuk satu kecerdasan mendukung beberapa fokus pengembangan dan satu fokus pengembangan dapat dilakukan dengan stimulasi berbagai kecerdasan. Kecerdasan logika-matematis terkait dengan pengembangan kognitif, verbal-linguistik dengan pengembangan bahasa, kinestetik dengan pengembangan fisik-motorik, musikal dan visual-spasial dengan pengembangan seni, dan intrapersonal, interpersonal serta eksistensial dengan pengembangan sosio-emosional dan moral. Semua kecerdasan terkait dengan pengembangan kreativitas.
            Kegiatan pengembangan berdasarkan multiple intelligences memberikan peluang keberhasilan yang lebih besar karena anak mendapatkan kesempatan untuk belajar melalui cara-cara yang lebih bervariasi.

Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Multiple Intelligences
            Kegiatan pengembangan berbasis pengembangan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak dalam semua wilayah perkembangan, dengan memperhatikan perbedaan kemampuan, tahap perkembangan, minat, dan gaya belajar anak.
            Kegiatan dan konstruksi didesain untuk mengembangkan kepercayaan diri anak, rasa kompeten, sikap positif belajar, dengan memperhatikan dan mewadahi perbedaan tahap kemampuan, perkembangan, serta gaya belajar anak.
            Pendidik mengarahkan keterlibatan anak dalam proyek dan permainan serta memperkaya pengalaman belajar anak dengan cara (a) mengembangkan ide anak, (b) menanggapi pertanyaan mereka, terlibat dalam percakapan mereka, (c) memberikan tantangan bagi pemikiran mereka.
            Kegiatan pengembangan Multiple Intelligences difokuskan pada muncul dan mencuatnya setiap indikator kecerdasan, dimana indikator tersebut akan semakin kuat apabila dimunculkan (dalam arti digunakan) untuk mengatasi masalah tertentu atau menciptakan sesuatu yang sesuai.
            Kegiatan pengembangan Multiple Intelligences didesain untuk merangsang tumbuh dan berkembangnya indikator 9 kecerdasan, mengembangkan cara-cara menemukan kecerdasan setiap anak, membantu anak menemukan cara belajar yang paling tepat dan menunjukkan kecerdasan mereka dalam setiap aktifitas belajar.
            Strategi pengembangan dibuat berbeda dari waktu ke waktu demi mewadahi perbedaan kecenderungan anak. Strategi ini bermaksud memberi kesempatan agar setiap indikator kecerdasan muncul secara kuat dan aktif.
            Setiap tema kegiatan menyediakan 9 kegiatan sesuai kecenderungan kecerdasan anak, sehingga ada semacam pembagian tugas dalam setiap kegiatan, dan pemaduan kegiatan dan indikator kecerdasan.

            Pengembangan berdasarkan bidang pengembangan dan multiple Intelligences memiliki gayutan. Setiap kecerdasan memiliki padanan dalam aspek perkembangan meskipun tidak berkorespondensi satu lawan satu. 

No comments:

Post a Comment